18/04/09

SAYA SUDAH SENANG SEKARANG

Tabloid Wanita Sehat /

Ketika Wanita Sehat menyapanya, Nazirah memang agak malu-malu. Namun murid kelas IV SD Fajar Hidayah ini cepat beradaptasi, dan tampil bersahabat. Keceriaan terpancar di wajahnya, seakan dia tak punya duka sama sekali.

“Saya senang sekarang. Sudah banyak teman. Tidurnya rame-rame,” jelas Nazirah yang terhitung murid pintar terutama bahasa Arab dan Bahasa Inggrisnya yang sudah memadai untuk murid seusianya.

Dia lalu memaparkan apa saja kegiatannya ariannya. Dimulai dengan bangun cepat untuk shalat subuh. “Suda sembahyang subuh, saya ngaji hafalan, makan, pake baju, trus pigi sekolah,” katanya bersemangat.

Namun ketika disinggung ihwal kerinduannya kepada ayah dan bunda, wajahnya sedikit meredup. “Saya sedih kalau ingat mamak. Tapi saya terus berdoa. Sekali-kali saya pulang ke kampung Layeuen (salah satu desa di Kecamatan Leupueng Aceh Besar-red),” urai gadis cilik kulit sawo matang ini.

“Kalo saya, sukak nagis kalo ingat mamak,” sergah adik kandung Nazirah, Rukiah namanya. Si kecil yang agak pemalu ini juga selalu berdoa untuk menghapus rindunya kepada sang ibu yang meninggal dalam tsunami. Keduanya tak terlalu sedih mengingat almarhum ayahnya yang sudah tiada jauh sebelum musibah tsunami melanda Aceh.

Dua bersaudara ini, pada beberapa saat terjadinya gempa pada 26 Desember 2004, sempat berpisah. Yang satu naik mobil bak terbuka yang satunya lagi dengan angkutan labi-labi (angkutan kota). Dengan lari seperti itu, mereka tak sempat dihantam tsunami.

Beberapa hari pascatsunami mereka bertemu lagi di Loknga Aceh Besar sekitar sepuluh Km dari kampung halaman mereka. Adik mereka yang paling kecil, laki-laki kini tinggal bersama kakeknya di Lambaro Aceh Besar, sekitar 3 Km dari yayasan Fajar Hidayah Cabang Aceh.

Nazirah dan Rukiah kini tak trauma lagi pada laut, pada gempa, tak sebentar-bentar menangis mengingat ibunya. Mereka kembali ceria di sekolah yang baru. Kalau Nazirah bercita-cita menjadi guru, Rukiyah yang pandai menyanyi lagu Aceh ini, ingin menjadi dokter.

nani hs




Tidak ada komentar: