Serambinew.com / Sabtu, 5 November 2011 12:41 WIB
* Terkait Kemungkinan Usung Balon dalam Pilkada
BANDA ACEH - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga, Jumat (4/11), belum mengeluarkan keputusan terkait rencana koalisi untuk mengusung bakal calon (balon) gubernur dan wakil gubernur Aceh dalam pilkada mendatang. Partai ini masih menunggu perkembangan kondisi politik di Aceh yang masih cukup dinamis.
Hal itu diungkap Anggota Komisi X DPR RI dari PKS, Raihan Iskandar saat berkunjung ke Redaksi Serambi di Jalan Raya Lambaro, KM 4,5 Desa Meunasah Manyang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, kemarin. Raihan yang didampingi Agus Widianto, Staf Ahli Anggota DPR RI, diterima Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika, Sekretaris Redaksi, Bukhari M Ali, dan Eksekutif Produser Serambi FM, Nani HS
Pada kunjungan silaturahim ke media cetak ini, Raihan menegaskan, PKS masih melihat kondisi politik Aceh. PKS, kata Raihan, merasa lebih nyamannya dengan posisi saat ini.
“Karena kondisi Aceh sangat dinamis jadi kita belum berani menggambil sebuah langkah-langkah yang signifikan. Kader PKS relatif dari posisi yang ada sementara ini masih dibutuhkan di beberapa kabupaten/kota di Aceh. Ini yang juga menjadi timbang-timbang kita. Kalau ini dilepas takutnya kondisi akhir akan rawan,” katanya menjawab Serambi.
Hal lain yang diutarakan Raihan, untuk mengusung yang lain PKS takut terjadi permasalahan karena menurutnya, saat ini PKS belum bisa membangun komunikasi dengan partai lain. Bagaimana meluruskan kesepakatan dan tujuan bersama. Dan itu menurutnya lagi tidak semudah yang dibayangkan PKS.
“Perjalanan politik di Aceh ini masih lompat-lompat, beda dengan daerah lainnya yang linear. Komunikasi panjang bisa kita bangun di daerah lain, kalau di sini kan lompat-lompat. Supaya kita jangan mengambil sebuah kesimpulan karena ini berindikasi panjang dan dalam berpartai kita juga tidak ingin, langkah-langkah yang kita ambil ini dramatis kemudian ternyata membuat kita tersandung jadi ini semua kita timbang-timbang dulu,” kata Raihan.
Namun Raihan mengatakan, tidak tertutup kemungkinan, PKS membuka diri untuk dilamar. Jelasnya dengan langkah yang dilakukan PKS saat ini, PKS merasa sangat flexibel. PKS tidak mau bunuh diri di depan, jika nanti peluang itu sudah ada PKSakan maju. “Saya tidak bisa membahasakan itu semua karena semua itu harus diputuskan di DPP,” pungkasnya.
Saat ini PKS baru menggusung kadernya untuk balon Bupati dan Wali Kota di Aceh. Mengusung Fuadi di Lhokseumawe dan Moharriadi di Aceh Barat. Sementara untuk berkoalisi masih belum ada keputusan hingga saat ini dan masih menunggu keputusan dari DPP.(c47)
dasar sikap pks
* Kondisi Aceh sangat dinamis sehingga belum berani menggambil sebuah langkah-langkah yang signifikan
* Untuk mengusung balon lain, PKS takut terjadi permasalahan karena hingga saat ini PKS belum bisa membangun komunikasi dengan partai lain
* PKS tetap membuka diri untuk dilamar
Editor : hasyim
* Terkait Kemungkinan Usung Balon dalam Pilkada
BANDA ACEH - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga, Jumat (4/11), belum mengeluarkan keputusan terkait rencana koalisi untuk mengusung bakal calon (balon) gubernur dan wakil gubernur Aceh dalam pilkada mendatang. Partai ini masih menunggu perkembangan kondisi politik di Aceh yang masih cukup dinamis.
Hal itu diungkap Anggota Komisi X DPR RI dari PKS, Raihan Iskandar saat berkunjung ke Redaksi Serambi di Jalan Raya Lambaro, KM 4,5 Desa Meunasah Manyang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, kemarin. Raihan yang didampingi Agus Widianto, Staf Ahli Anggota DPR RI, diterima Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika, Sekretaris Redaksi, Bukhari M Ali, dan Eksekutif Produser Serambi FM, Nani HS
Pada kunjungan silaturahim ke media cetak ini, Raihan menegaskan, PKS masih melihat kondisi politik Aceh. PKS, kata Raihan, merasa lebih nyamannya dengan posisi saat ini.
“Karena kondisi Aceh sangat dinamis jadi kita belum berani menggambil sebuah langkah-langkah yang signifikan. Kader PKS relatif dari posisi yang ada sementara ini masih dibutuhkan di beberapa kabupaten/kota di Aceh. Ini yang juga menjadi timbang-timbang kita. Kalau ini dilepas takutnya kondisi akhir akan rawan,” katanya menjawab Serambi.
Hal lain yang diutarakan Raihan, untuk mengusung yang lain PKS takut terjadi permasalahan karena menurutnya, saat ini PKS belum bisa membangun komunikasi dengan partai lain. Bagaimana meluruskan kesepakatan dan tujuan bersama. Dan itu menurutnya lagi tidak semudah yang dibayangkan PKS.
“Perjalanan politik di Aceh ini masih lompat-lompat, beda dengan daerah lainnya yang linear. Komunikasi panjang bisa kita bangun di daerah lain, kalau di sini kan lompat-lompat. Supaya kita jangan mengambil sebuah kesimpulan karena ini berindikasi panjang dan dalam berpartai kita juga tidak ingin, langkah-langkah yang kita ambil ini dramatis kemudian ternyata membuat kita tersandung jadi ini semua kita timbang-timbang dulu,” kata Raihan.
Namun Raihan mengatakan, tidak tertutup kemungkinan, PKS membuka diri untuk dilamar. Jelasnya dengan langkah yang dilakukan PKS saat ini, PKS merasa sangat flexibel. PKS tidak mau bunuh diri di depan, jika nanti peluang itu sudah ada PKSakan maju. “Saya tidak bisa membahasakan itu semua karena semua itu harus diputuskan di DPP,” pungkasnya.
Saat ini PKS baru menggusung kadernya untuk balon Bupati dan Wali Kota di Aceh. Mengusung Fuadi di Lhokseumawe dan Moharriadi di Aceh Barat. Sementara untuk berkoalisi masih belum ada keputusan hingga saat ini dan masih menunggu keputusan dari DPP.(c47)
dasar sikap pks
* Kondisi Aceh sangat dinamis sehingga belum berani menggambil sebuah langkah-langkah yang signifikan
* Untuk mengusung balon lain, PKS takut terjadi permasalahan karena hingga saat ini PKS belum bisa membangun komunikasi dengan partai lain
* PKS tetap membuka diri untuk dilamar
Editor : hasyim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar