24/08/05

SERAMBI DAN JAN SIAPKAN BUKU TSUNAMI

Serambi Indonesia : 23/08/2005 14:04 WIB

[ rubrik: Serambi | topik: Info Produk ]


BANDA ACEH-Kumpulan kisah nyata dan berbagai sasmita alam yang terkait dengan peristiwa Tsunami 26 Desember 2004, akan dihimpun menjadi buku yang menarik oleh sebuah tim di bawah Japan Aceh Net (JAN) bekerja sama dengan Harian Serambi Indonesia.

Gagasan itu ditabalkan Jumat(19/8) kemarin, menyusul penandatangan MoU antara JAN dan Harian Serambi Indonesia, hari Kamis. Ketua JAN Seiichi Okawa yang sengaja datang ke Banda Aceh untuk merampungkan kerjasama itu mengatakan, masyarakat Jepang sangat antusias terhadap Aceh yang dilanda tsunami tahun lalu. Tsunami di Aceh, katanya, merupakan musibah besar berskala dunia. Karenanya sangat diperlukan himpunan informasi dalam bentuk buku untuk kepentingan masa depan dunia. Untuk penulisan buku itu, harian Serambi Indonesia akan menggunakan berbagai bahan dokumentasi yang ada, melibatkan sejumlah wartawan, fotographer, dan sejumlah editor. Penulisan buku setebal 300 halaman itu dikoordinasikan oleh Yarmen Dinamika, dibantu Nani HS sebagai sekretaris. Penandatangan nota kesepakatan itu berlangsung antara Ketua JAN Seiichi Okawa dengan H Sjamsul Kahar Pemimpin Redaksi Harian Serambi Indonesia.

Buku itu akan dicetak tahap pertama 1.000 eksemplar. “Sebanyak 25% di antaranya akan didistribusikan gratis ke pustaka sekolah-sekolah dan komunitas pesisir rawan tsunami di Aceh,” ujar Seiichi Okawa, usai pertemuan, Jumat (18/8). Menurut Seiichi buku ini ditargetkan rampung pada medio November 2005, ditulis dalam bahasa Indonesia dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Jepang. Sedangkan peluncurannya dilakukan di Jakarta pada tanggal 26 Desember 2005, menandai momentum setahun peristiwa tsunami Aceh. “Pada saat bersamaan, buku ini juga diluncurkan di Tokyo, London, dan Washington, DC,” kata Seiichi yang juga Ketua Graha Budaya Indonesia-Tokyo.

Buku ini, menurut Seiichi yang mantan wartawan Majalah TEMPO di Tokyo, diterbitkan dengan sedikitnya empat tujuan. Pertama, untuk mendokumentasikan peristiwa tsunami yang melanda Aceh tahun 2004 serta dampak yang ditimbulkannya. Kedua, membantu komunitas pesisir untuk memahami bahaya tsunami, kerawanan bencana, serta mengurangi aspek risiko terhadap dirinya. Ketiga, mendorong pengambil kebijakan untuk mengatur sedemikian rupa pembangunan baru di daerah terpaan tsunami, sehingga memperkecil kerugian atau kerusakan pada masa mendatang. Keempat, mendokumentasikan proses Aceh bangkit pascatsunami bersama dukungan pemerintah pusat dan empati dunia. Di dalam buku ini, kata Seiichi, juga dimuat cerita-cerita dan pengalaman dari mereka yang selamat (penyintas). Ini diharapkan akan menjadi sumber inspirasi dan teladan termahal tentang bagaimana seharusnya orang-orang dapat hidup dan bertahan dari terpaan tsunami, jika suatu saat tsunami kembali terjadi. Pihak Japan-Aceh Net dan Serambi Indonesia sudah menyurati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memberikan kata sambutan dalam buku tersebut.

Program kedua

Kata Seiichi, kerjasama ini adalah yang keduakalinya, setelah melaksanakan “Lomba Karya Tulis dan Melukis”, tingkat siswa se-Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, pada bulan Juni lalu. Penerbitan buku “Tsunami Aceh Getarkan Dunia” dibiayai sepenuhnya Japan-Aceh Net.

(dik/nan)



Tidak ada komentar: